Resbang atau bangku panjang untuk melepaskan lelah, merupakan perabot yang lazim digunakan didaerah Jawa jaman dahulu. Namun seiring dengan merebaknya model2 art nouveau sekitar tahun 1880-1910, design klasik mulai ditinggalkan. Baru belakangan ini orang kembali berminat baik untuk koleksi pribadi maupun digunakan di resort2 atau dihotel2 sebagai barang antik dengan nuansa etnik.
Maka mulailah perburuan resbang didaerah- daerah antero Jawa terutama didaerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Makin lama makin sulit untuk mendapatkan resbang yang
original dalam kondisi utuh, karena resbang yang ada didaerah juga semakin sedikit. Hal ini disebabkan karena selain untuk konsumsi dalam negeri , juga banyak diekspor ke luar negeri karena ternyata orang Barat juga menyukainya.
Resbang original ukuran 87x190 cm , harga Rp.9.000.000,-
Resbang original dengan harga Rp.2.250.000,-
Dalam perkembangannya kemudian resbang yang komponennya tidak lengkap atau rusak sebagian itu diperbaiki dengan menggunakan komponen2 dari unit lain atau dibuatkan komponennya dari bahan kayu tua(
rebuilt). Harga barang rebuilt lebih murah dari yang original sesuai kelasnya.
Beberapa contoh resbang rebuilt , dijual dengan harga Rp.2.000.000,- tambah ongkos kirim.
Dalam rangka memenuhi volume permintaan pasar dengan volume yang cukup besar dan murah, maka dibuatlah resbang antik tiruan (
repro). Bahan yang digunakan untuk membuat resbang repro ini bisa dari bahan2 tua(
Recycled) dan juga dari bahan baru yang dibuat seperti bahan kayu tua. Tentu saja harga resbang repro jauh lebih murah (sesuai kelasnya) dari resbang rebuilt.
Contoh resbang repro , sebelah kiri harga Rp.2.500.000,- sebelah kanan Rp.1.500.000,-tambah ongkos kirim.